Tuhan,
Bola cahaya milik-Mu tertelan senja,
Aku gugu, termangu, berdiam kaku,
Hanya bisa mengutip sisa biasnya
Tanpa rembulan, meraba arah tak tentu
Tuhan,
Kerlip gemintangmu tak hadir malam ini,
Aku mengutuk ketir gerimis yang rinai
Berharap deras do’a ini bersambut,
Mengusir gundah di hati yang redup
Tuhan,
Aku kalut! Aku ciut! Aku takut!
Segalanya hanya hitam, pekat; pengap
Dalam cahaya-Mu ingin aku larut;
Menuntun kembali hati dan jiwa hingga genap…
De Agustino
Batam, 02 August 14
Home