Seseorang pernah menitipkan harapannya padamu
Dengan getar dan gemertak suara geriginya ia terpaku
Buliran keringat dingin mengaliri dahi karenamu
Titik airmata dan senyum yang kian tak menentu
Seseorang pernah menitipkan sebagian hatinya padamu
Kepingan terbesar yang tersisa dari kisah masa lalu
Berbungkus lembar-lembar rindu yang menggebu
Berhias pita angan bersambut khayal di siang minggu,
Seseorang pernah merangkaikan mimpinya untukmu
Dalam bait-bait puisi yang sekedar lewat dan berlalu
Berima embun bersambut rembulan dalam tunggu
Berbulan-bulan takdirnya tak pernah menjadi buku
Dalam kerinduannya menenggak malam tanpa ragu
Bersama lolong serigala menguntit segala gugu
Berisak di kesunyian menghening dan termangu
Selepas subuh membeku terbujur abadi membisu
01.10.19