Seperti pagi yang selalu berlalu tanpa permisi; anganku menjadi desau angin mati, datang lalu pergi, hanya tersisa bau wangi; darah luka mengalir untuk pertama kali…
Seperti siang yang selalu datang tanpa salam; harapku berubah kelam awan hitam, lalu deras menghujam, hanya terdengar gumam; luka berdarah kian dalam…
Seperti malam yang selalu berakhir tanpa diminta; kamu menjelma sekedar nama, perlahan berangsur sirna, hanya terlintas di kepala; luka nganga sebab siapa? amnesia atau pura-pura lupa? atau sedang berharap tak ingat apa-apa…
Batam,
13/06/20